Tuesday 26 November 2013

Suara Kodok dan Lampu Jalan

Sudah lama sekali rasanya tidak melihat tampilan blogspot. Kadang malu juga sih, isi blog yang ini semua curhatan, dan jika menilik lagi tagline saya "A story worth sharing", saya sebagai pembaca merasa tidak semua tulisan saya worth reading. Alasan saya membuka blogspot adalah karena saya barusan blogwalking ke jurnalnya Eka Kurniawan, dan berpikir, wah ini mirip punya saya yang dulu. Meskipun yahh.. isinya tidak sebagus dan sekritis tulisan dia.

Kemarin saya baru dari Pandaan. Saya dan seorang teman harus mengurus tugas praktek kerja di sana. Selama perjalanan hujan turun dengan riteme yang tidak seragam. Keras, pelan, keras lagi, berhenti, gerimis lagi, dan begitu seterusnya.
Sorenya, saya dan teman saya mampir ke kediamannya di pandaan. Suasananya nyaman sekali. Rasanya menyenangkan juga bisa jauh dari daerah saya sendiri. Rasanya seperti di desa, lengkap dengan bau tanah dan hujan. Padahal Pandaan dan Surabaya bisa ditempuh selama 1-2 jam dengan mobil. Saat kami hendak pulang, mendadak teman saya bilang, "Dengar itu, itu suara kodok,"
Dan entah kenapa, saya jadi sangat senang. Wah, saya pernah dengar suara kodok sungguhan!
Senangnya bukan main. Saya jadi ingat, dulu waktu saya kecil, yang saya inginkan sangat sederhana, misalnya melihat pelangi, melihat kepompong, kalau boleh menyaksikan proses dia menjadi kupu-kupu. Waktu kecil, saya suka melihat cicak. Saya juga ingin mendengar suara kepak sayap kupu-kupu.

Suara kodok itu membuat saya berpikir bahwa, banyak hal-hal di dunia ini yang melebihi samsung galaxy dan iphone5s. Suara kodok itu mengingatkan saya bahwa untuk merasa bahagia, hal-hal paling sederhana itu saja yang dibutuhkan.

Malam ini saya pulang diiringi lantunan suara banyak penyanyi luar negeri yang menyanyikan lagu-lagu natal. Saya rasa itu efek lagu natal yang lembut di telinga, jadi papan yang bisa menyala dengan tulisan "GUNAKAN SABUK PENGAMAN ANDA" saja bisa terlihat indah! Sungguh, ini antara saya yang alay atau memang begitu. Lampu jalan yang awalnya biasa-biasa itu, terlihat indah karena saya melihatnya sambil diiringi lagu natal yang syahdu.

Kembali lagi, lampu jalan itu mengingatkan saya bahwa hal-hal kecil itu, jika dilihat dari sudut yang tepat dapat membuat kita berbahagia.
Pertanyaannya adalah, dimanakah kamu berdiri? :)